Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU (31)

HARU BIRU GURU BARU (31)

Edisi : Mahabah

#Tantangan Gurusiana

#hari ke 34

“Diiit bentar Diiit….” Toni mau menggamit tangan Dita, namun di tahan sama Rudi.

“Bro…brooo, tenaang… biarin dia di urus sama Yati sama Nuri, percayakan sama mereka.”Rudi menenangkan temannya.

“aku heran Tooon, ini seperti bukan kamu … suer aku lihat kamu sampai kehilangan control gini, kenapa siiih”

Astaghfirullaahal Adziim, gua gak maksud gitu lho Rud, memang tadi gua nyudutin dia atas masalah gue ya…” Toni mulai menyadari sesuatu.

“seperti itulaaah kira-kira, coba aja kamu pikir sendiri yang punya perasaan sama Dita siapa”

“gueee”

“Yang tersudut siapa, jelas diaa pantes kalau dia kecewa sama kamu.”

Toni merenung sebentar dan berkata:“oke gue ngaku salaah… gue salaaah.. terus sekarang gimana”

“Tunggu sebentar … gue yakin mereka akan balik lagi.”

Benar saja dugaan Rudi, mereka bertiga balik lagi dan terlihat mata Dita sembab, sepertinya habis nangis. Nuri menuntun Dita untuk duduk, dan Yati

mendampingi di sebelah lainnya.

“Sory ya aku ambil alih pembicaraan, kang Toni sadar gak sudah memposisikan Dita di tempat yang sulit, ingat lho kalian pernah ketemu sama Lutfi sedang berdua, terus saat nanti hubungan kalian kandas, bagaimana dengan posisi Dita, dia jadi perusak hubungan orang lho kang Tooon.”

Suasana kembali hening, akhirnya terdengar Toni bicara : “ Dit aku minta maaf, aku yang salah menyukai kamu saat situasi aku sama kamu memang tidak memungkinkan, aku tidak sabar dengan menyatakan perasaan ku sekarang, maafkan aku ya…”

Dita tidak mengatakan sepatahpun malah air matanya yang menjawab, Yati yang ada di dekatnya menenangkannya.

“Udah Diit, memang perasaan itu anugrah dia bisa datang kapan saja tanpa di undang, kadang ada orang yang ingin sekali menghadirkan rasa itu tapi gak bisa, dan orang yang tadinya benci banget malah berbalik jadi suka banget. Bener gak gaess…” Yati cari dukungan, dan terlihat temantemannya mengiyakan.

“Aku boleh nanya gak Dit..” pelan-pelan Rudi bertanya. Dijawab anggukan oleh Dita.

“Kamu mulai memutuskan melangkah sama Andra dasarnya apa. Cinta atau terpaksa” sambung Rudi

“Pengabdian dan tanggung jawab “ sahut Dita mantap.

“Maksudnya… tanpa cinta” Rudi penasaran, diikuti mata penasaran teman-teman yang lain

“Cinta bisa datang belakangan, buktinya hubungan kang Toni sama Lutfi mengalami masalah karena cinta yang berubah.” Dita menatap Toni sepintas.

“Jadi tidak terpaksa…” Nuri heran, karena tahu sesungguhnya perasaan Dita.

“Insya Allah harus dipaksakan supaya kelak aku ridho mengabdi sama orang tua”

“Kamu bisa menekan perasaan kamu sendiri untuk orang tua Dit?”

“Yaa… harus aku usahakan… “ Dita berhenti sebentar melihat Toni

“Jadi kang Toon, Dita rasa hal yang sama perlu kang Toni lakukan untuk Lutfi, karena awalnya juga kan memang mau mempertahankannya. Dita rasa ini yang paling baik yang harus kita lakukan ke depan.”

“Tapi kamu suka kan sama akuuu..” Toni ingin memastikan

“Buat apa kita menyakiti diri kita kang Ton, biarkan saja rasa suka ini menjadi rahasia hati kita masing-masing.” Jawaban Dita mengandung banyak makna tapi Toni merasakah ada yang menusuk hatinya, dan itu baru kali pertama dia rasakan.

Pelan-pelan matanya mencari mata Dita, tapi yang di cari selalu memalingkan pandangannya ke arah lain, dan ini makin mengiris hatinya. Benar kata Rudi, dia bukan Toni yang biasanya.

Angin sore di sekitar rumah makan itu terasa berbeda dari biasanya dia seperti yang merasakan kegundahan dua anak manusia yang sama-sama menahan rasa.

“Jadi klir ya… broo sudah sore nih jangan sampai kemaleman kita pulang, “ rudi menepuk bahu Toni. Yang di tepuk masih anteng dengan fikirannya sendiri,

“Iya nih sudah jam lima, ayo ah…” Nuri berdiri.

“Sebentar, boleh gak aku minta bicara berdua sama Dita

“Gak bisa kang Ton… ingaaat hindari berkhalwat…”

“Oke… aku temenin…” Yati berinisiatif

“Apalagi si kang Tooon…” Dita merasa enggan.

“Kamu jangan nyiksa aku Diiit, tolong aku kasih tahu perasaanmu..”

“Kang Tooon… istighfar iiih itu syahwat, jangan di umbaar..” Yati mengingatkan.

“Aku harus punya kekuatan untuk berjalan ke depan Yaat, “ Toni memandang Yati.

“Lantas apa pengaruhnya dengan perasaan Dita” sahut Yati.

“besar banget buat aku.. “

“Nggak boleh begitu kang Tooon, kekuatan utama kita adalah karena tahu cinta Allah ada untuk kita, kalau terlalu menempatkan cinta manusia kita nantinya akan terjebak dengan syahwat yang akan menjerumuskan .” Dita mencoba menenangkan.

“Jadi kekuatan yang kamu miliki adalah dasarnya kasih sayang Allah?” Toni terperanjat.

“Iya… kang toni ingat waktu kirim lagu buat aku??” Toni mengangguk

“ Aku nangis sampai ketiduran di atas sajadah, merasa bersalah telah terhanyut hanya dengan sebuah lagu yang dikirim oleh kang Toni, aku takut rasa suka yang ada di hati kita melenakan kita sehingga menyisihkan cinta kita sama Allah.”

Jawaban Dita membuat hatinya merasa ditetesi air sejuuuk…

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

hmmm romantis

07 Jun
Balas

Teringat masa muda ya...., Makasih ibu sayang setia baca tulisannya..

08 Jun

add FB guru tercinta dong biar bisa baca terus ceritanya. aq gak bisa masuk FB MG

07 Jun
Balas

Siap bun..tapi suka like di guru tercinta koook..

08 Jun

Keren bu

07 Jun
Balas

Terima kasih ibu setia baca...

08 Jun

Menyejukkan hati jawaban Dita....kerennnnn

07 Jun
Balas

Begitu ya.... semoga bisa jadi tunrunan bt anak muda..Terima kasih sudah setia...

08 Jun



search

New Post